Keuntungan dan Kerugian ERP

Hosting Gratis

Unduh Adobe Flash player

Keuntungan dan Kerugian ERP

on Sunday 16 February 2014
Keuntungan dan Kerugian ERP
Keuntungan ERP
Keuntungan dari implementasi ERP antara lain:

- Integrasi Data Keuangan
Oleh karena semua data disimpan secara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up-to-date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik.

- Standarisasi Proses Operasi
ERP menerapkan sistem yang standar, dimana semua divisi akan menggunakan sistem dengan cara yang sama. Dengan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif.

- Standarisasi Data dan Informasi
Database terpusat yang diterapkan pada ERP, membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua divisi yang ada dalam perusahaan.

Keuntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. Keberhasilan implementasi ERP dapat dilihat dengan mengukur tingkat Return on Investment (ROI), dan komponen lainnya, seperti:
- Pengurangan lead-time
- Peningkatan kontrol keuangan
- Penurunan inventori
- Penurunan tenaga kerja secara total
- Peningkatan service level
- Peningkatan sales
- Peningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen
- Peningkatan market share perusahaan
- Pengiriman tepat waktu
- Kinerja pemasok yang lebih baik
- Peningkatan fleksibilitas
- Pengurangan biaya-biaya
- Penggunaan sumber daya yang lebih baik
- Peningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan.

Kerugian ERP
Kerugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan ERP antara lain adalah:
- Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya

- Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran

- Karyawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru

- Persiapan implementation tidak dilakukan dengan baik

- Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan ERP
Kerugian diatas dapat terjadi ketika:

- Kurangnya komitmen top management, sehingga tim IT kurang mendapat dukungan pada rancangan sistemnya. Hal ini bisa muncul karena ketakutan tertentu, seperti khawatir data bocor ke pihak luar. Selain itu, anggapan bahwa implementasi ERP adalah milik orang IT juga dapat membuat kurangnya rasa memiliki dari top management dan karyawan divisi lain. Padahal, implementasi ERP sebenarnya adalah suatu proyek bisnis, dimana IT hadir untuk membantunya.

- Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan, sehingga hasil analisis strategi bisnis perusahaan tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. Perusahaan sebaiknya menentukan dari awal, apakah perusahaan akan mengikuti standar ERP atau sebaliknya.

- Kesalahan proses seleksi software, karena penyelidikan software yang tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan. Hal ini bisa berakibat pada membengkaknya waktu dan biaya yang dibutuhkan.

- Tidak cocoknya software dengan business process perusahaan.

- Kurangnya sumber daya, seperti manusia, infrastruktur dan modal perusahaan.

- Terbentuknya budaya organisasi yang berada dalam zona nyaman dan tidak mau berubah atau merasa terancam dengan keberadaan software (takut tidak dipekerjakan lagi).

- Kurangnya training dan pembelajaran untuk karyawan, sehingga karyawan tidak benar-benar siap menghadapi perubahan sistem, dimana semua karyawan harus siap untuk selalu menyediakan data yang up-to-date.

- Kurangnya komunikasi antar personel.

- Cacatnya project design dan management.

- Saran penghematan yang menyesatkan dari orang yang tidak tepat.

- Keahlian vendor yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

- Faktor teknis lainnya, seperti bahasa, kebiasaan dokumentasi cetak menjadi file, dan lain sebagainya.

Jelas Dedi Yudianto.

{ 1 komentar... read them below if any or add comment }

Shikamaru Nara said...

terimakasih atas infonya
Obeng setb

Post a Comment

 
FASTSEO - SEO Friendly Blogger Template Design by Tutorial SEO Blogspot